Malam baru berjalan seperempat bagian, langit utara telah memenuhi ruang dengan sketsa garis bintang Alalaliya. Bulan sejak senja mematung di cermin cakrawala, diam dalam kesendirian, membisu memaknai hidup yang terus berlalu
Aku membeku dalam lintasan waktu, memandang keajaiban malam dari selembar sajadah tua. Air mata telah tertumpah, segala dosa dan salah tergambar nyata. Penantian akan pencerahan abadi yang masih terus di nanti, sepanjang masa
Berteman dengan air mata, berkawan dengan penyesalan merebus dada. Mendidih kesadaran hingga memuntahkan lahar pertobatan. "Tuhan, dalam diamku penuh jutaan pintaku. Dalam kesendirianku hanya berharap uluran rahmatMu"
Bagan batu, ini hari baruku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H