Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ruang Sepi Bertabur Kata Sunyi

23 Januari 2020   07:13 Diperbarui: 23 Januari 2020   07:18 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunyi di pelataran hari. Seumpama cicak mengendap dibalik bingkai foto. Senyap, tarikan napas tak menimbulkan gelisah, mengendap dengan mata menjelajah

Satu-satunya yang ku tunggu adalah kabar baikmu. Tak perlu mengeja sunyi di buku harian tak berisi, mencoret aksara sebagai pengganti tarikan jiwa. Tak perlu menunggu kertas putih bersuara

Ruang utama sepi adalah sunyi yang merajalela, memenuhi naluri mimpi hingga mendobrak lelah. Cicak dan sunyi mungkin tak berkawan, bingkai foto dan dinding sepi telah lama saling diam. Diam, hingga pergantian masa

Bagan batu, di kala pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun