Ku tulis kata dengan mata terpejam. Buta hati tak mampu meraba arti, gelap pekat berdinding ironi. Cahaya tak membekas pada sanubari. Gelap, bahkan kunang-kunang hanya menangis menyaksikan. Selebihnya adalah sedih
Kata pertama adalah dusta, kata kedua propaganda. Berseling beberapa angka manipulasi, di ikuti tanda baca penuh korupsi. Mengecewakan, tapi itu kenyataan
Kemana hati yang bersih? Kemana jiwa berkarakter ksatria sejati? Semua yang baik telah tenggelam di dasar jurang samudera kepentingan
Berhenti atau lagi. Teruskan mencari atau menikmati! Tangan setan telah mengunci lidah, jerat iblis merampok jiwa. Yang tertinggal adalah pena tak bernyawa. Berharap tumbuh tunas baru di ruang kaca
Bagan batu 9 januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI