Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Sabar Menunjukan Jalan bagi Gelap Menuju Terang

2 Januari 2020   22:00 Diperbarui: 2 Januari 2020   22:01 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit barat masih muram di bangku taman, rayuan angin berdesir tak sudi ia hampir, nyanyian bunga kenanga dengan simponi indah telah terasa hampa. Gelap telah menutupi segala cuaca, pekat tak tertembus sebarang cahaya, kerlip bintang tak lagi mampu hantarkan suasana. Lengang pada pandangan, sunyi bahkan mencekam setiap kali edarkan perasaan

Kaki terpasung oleh waktu yang membeku, sepasang tangan alam bersiap mengoyak tatanan, hiruk pikuk menempel pada cangkang peradaban. Selangkah di tebing terjal mematikan, sempoyongan di hempas badai yang berkunjung tadi sore

Lampu minyak tanah dari bekas kaleng sarden, meliuk tercipta bayangan hitam di dinding kusam, ciptakan panorama-panorama liar menggerayangi impian.  Gelap kembali datang di luar kamar, mengetuk kesadaran yang lama hilang

Belok kiri belok kanan. Begitu terang dan gelap mengajarkan, tertera dalam laman hati yang tak jua mumpu di pungkiri

Bagan batu 2 januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun