Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cantiknya Malam Ini

23 Desember 2019   19:09 Diperbarui: 23 Desember 2019   19:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari telah pulang sejak tadi, menyeret siang yang enggan untuk belajar,  memahami arti kehidupan seperti yang tersurat dan tersirat. Senja lebih mengerti apa yang terjadi, di saat ini telah duduk manis di depan televisi, bahkan sebentar lagi pasti telah pulas dalam dekapan mimpi

Kemana para bintang berkelana siang tadi, tak tampak kerlip cahaya sebagai pertanda, mungkin tengah menyibak mendung penghalang jalan, atau tengah bertandang ke galaxy seberang. Banyak yang mencari, banyak yang ingin menemui

Tapi malam tetap cantik di bungkus kelam, senyumnya yang tersamar memenuhi jutaan hayal, bak putri dongeng dalam kastil tanpa penerangan. Harumnya, auranya, senyumnya, tetap melebihi segala yang di impikan. Malam telah menyita perasaan

Tetaplah malam jangan berganti siang, agar mimpiku berakhir entah kapan. Malam hadirkan segala yang tak tergapai dalam terang, tempat aku meringkuk sembuntikan harapan

Bagan batu, setia kepada gelap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun