Seraut wajah ayu muncul dari balik kabut mimpi menyapaku, Senyum manis menambah bunga rintik gerimis. Dalam syahdu membekap rindu, dalam lamunan sesaat sebelum terlelap. Kelam.
"Ayah, aku ingin sekolah"
Ribuan kali kata itu mendobrak dada, menghujam tembus hingga mengiris kedalaman rasa. Perih, meski tak berdarah. Nyerih, walau luka tak tercipta.
"Nak..., ayah berusaha."
Tapi sia-sia. Ke gunung ku pecah batu, ke hutan ku tebas rotan, ke kota jadi kuli bangunan, ke laut menangkap ikan. Siang terpanggang gelanggang, malam meregang dalam lelah berkepanjangan.
Tak cukup bekal untuk uang pendaftaran, tak memenuhi nominal membeli baju seragam.Â
"Ayah...., aku tak bisa sekolah?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H