Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Mencari Puisi di Belukar Pemahaman

15 Oktober 2019   07:29 Diperbarui: 15 Oktober 2019   07:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tatapan matanya menyapu keremangan sekitar, daun-daun seketika gemetar bahkan gentar, dahan marpoyan patah agak ketengah. Entah apa yang di cari di belukar pemahaman tak bertepi, adakah yang berharga telah kehilangan

Hurup pertama telah di temukan di pucuk cemara, hampir jatuh kebawah tertiup angin prasangka, bagaimana merangkai puisi bila hurup pun tak tersedia? Sedang hasrat mencipta meledak-ledak hendak menghancurkan dada

Tiap jengkal belukar telah di sibakan dengan tangan gemetar, barisan kata tak kunjung tercipta memenuhi rasa, terjungkal raga mengait kaki akar masalah, terantuk kepala batang akasia mengaburkan rima. Alangkah sulitnya menemukan padanan kata di belantara pemahaman, terseok-seok menyelaraskan batin di antara onak berduri yang menghadang

Mencari puisi di belantara pemahaman, bagai perjuangan menyingkap tabir kehidupan tak berkesudahan, kadang jalan pulang tertutup rimbun pepohonan, tajam pandangan sering kali redup di hadapan kelam yang terus bekejaran

Bagan batu 15 oktober 2019

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun