Engkau hadir terlalu awal, sedangkan butiran debu belum hendak berlalu, rumput-rumput kering masih asyik dipermainkan angin. Hadirmu mengoyak sesuatu, mematahkan dahan-dahan basah, mengerdilkan kembali tunas muda yang hendak berdaun dua
Mengapa hadirmu tak memberi kabar, setidaknya kan ku gelar untaian mawar, ku susun ulang pigura besar berisi kenangan. Atau engkau ingin melukai lagi, barisan sunyi yang pernah engkau beri, mimpi-mimpi yang dulu pernah engkau hianati
Hatiku masih belum sembuh, mawar merah pemberianmu belum layu di jambangan biru, tapi luka itu masih mengucurkan pedih mengiris hati, mengalirkan darah yang tak ku tahu kemana kan bermuara
Kini engkau telah hadir kembali, membawa sekuntum mawar merah seperti dulu, kemudian engkau tikamkan sembilu hianat di hati. Maaf, aku belum ingin mengulangi kepedihan itu, aku masih belum mampu menambah luka di sekujur hidupku
Bagan batu 10 oktober 2019