Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berbahagialah Selama Bahagia Itu Masih Menyapa

4 Oktober 2019   06:45 Diperbarui: 4 Oktober 2019   06:48 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Pixabay.com

Barisan kata telah tersusun sesuai rencana, titik dan koma ku biarkan mematut kata sekehendak rasa, untaian makna berharap memenuhi langit jiwa, menumbuhkan sekedar asa hingga melambungkan segenap suasana

Aku masih berdiri di garis pagi, menghitung berapa langkah lagi menggapai mimpi, kaki telah kokoh dengan syukur diri, tangan terkepal membulatkan semangat untuk mengejar. Masih jauhkah harapan? Ternyata sejengkal dari jejak kaki yang terakhir

Biarkan hembusan angin menyapu keraguan, gugusan awan memberi tenang pada pandangan. Jalan-jalan terjal telah berulang menjungkalkan, tapi fajar harapan bangkitkan kembali segenggam kepastian, dan itu adalah kenyataan

Berbahagialah selama bahagia itu masih menyapa, mengumpulkan kembali puing-puing semangat dikolong peristiwa. Hati mungkin telah tercabik-cabik aneka derita, tubuh boleh renta di lumat putaran dunia, tapi bahagia adalah hak yang tercipta hingga akhir cerita

Bagan batu 4 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun