Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bertanya tentangmu pada Sekuntum Bunga

4 September 2019   07:29 Diperbarui: 4 September 2019   07:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai berita telah menghantar aneka curiga, membangkitkan rasa khawatir tentang ada apa, angin membisikan kabar setia, awan melukiskan hati yang lain. Semua simpang siur menabur klaim, memercikan bara cemburu yang kian membunuh

Pada sekuntum bunga ku labuhkan derita, bertanya perihal apa tentang kebenaranya. Bunga tersenyum dengan aroma wangi menyejukan hati, berkisah tentang dirinya yang juga tersiksa menanti sang kekasih

Aku dan bunga bagai sepasang jiwa yang terlunta, di ombang-ambingkan ingin yang memenuhi batin. Hendak melangkah apalah daya, hendak bertahan hati hampir tak kuasa

Hingga kelopak bunga terkelupas oleh waktu, aku kan menunggu kabarmu sebagai penentu. Kelopak bunga perlahan layu, menitikan air mata tanda setia, aku kan tetap membatu menunggumu, hingga bunga dan aku telah menjadi bayangan di ujung waktu

Bagan batu 4 september 2019

#kumpulan puisi "satu wanitaku"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun