Bulan merangkak naik, meninggalkan malam yang terdiam dalam kesendirian.termenung seperti menyaksikan perbuatan-perbuatan manusia yang tak utuh dalam kehidupan.mungkin itu hanya tebakanku, tapi malam ini seakan tak mampu menyembunyikan kegusaran yang menderu
Aku masih sibuk dengan ketujuh anaku,tiap malam datang,aku berubah menjadi guru pribadi bagi makhluk-makhluk mungil yang mulai beranjak dewasa.mulai dari yang SD kelas lima,sampai yang sudah SMA.semua pelajaran harus ku kuasai,demi menjadi bapak yang superhero di rumah.tapi tak mengapa,itulah cinta
Angin malam berputar-putar di pelataran rumah, satu dua hembusanya menyapu muka anak-anaku.mata sudah sayu,pertanda pelajaran di sudahi saja
"sudah,besok lagi di lanjutkan belajarnya,"suara istriku memberi perintah yang tidak boleh di bantah
"PR ku belum rampung,bu"
"sudah nanti biar bapakmu yang mengerjakanya,cepat tidur besok terlambat bangun," sentak istriku
ya begitulah nasip superhero di rumah,PR anakpun harus aku yang menyelesaikanya.
Malam semakin jauh meninabobokan alam,dengan nyanyian di balut kegelapan yang merebahkan,mata terkantuk-kantuk menahan tawaran malam untuk ke pembaringan.PR anaku harus rampung,matematika persamaan kuadrat.
Tok..tok..tok..tok....
Pintu di ketuk dari luar berulang kali.irama ketukanya yang cepat dan berulang menandakan ada sesuatu yang genting di luar sana
"Asalamualaikum,Kang buka pintunya "