Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayi dalam Kardus

30 Agustus 2019   05:48 Diperbarui: 30 Agustus 2019   06:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tribun news.com

Bulan merangkak naik, meninggalkan malam yang terdiam dalam kesendirian.termenung seperti menyaksikan perbuatan-perbuatan manusia yang tak utuh dalam kehidupan.mungkin itu hanya tebakanku, tapi malam ini seakan tak mampu menyembunyikan kegusaran yang menderu

Aku masih sibuk dengan ketujuh anaku,tiap malam datang,aku berubah menjadi guru pribadi bagi makhluk-makhluk mungil yang mulai beranjak dewasa.mulai dari yang SD kelas lima,sampai yang sudah SMA.semua pelajaran harus ku kuasai,demi menjadi bapak yang superhero di rumah.tapi tak mengapa,itulah cinta

Angin malam berputar-putar di pelataran rumah, satu dua hembusanya menyapu muka anak-anaku.mata sudah sayu,pertanda pelajaran di sudahi saja

"sudah,besok lagi di lanjutkan belajarnya,"suara istriku memberi perintah yang tidak boleh di bantah

"PR ku belum rampung,bu"

"sudah nanti biar bapakmu yang mengerjakanya,cepat tidur besok terlambat bangun," sentak istriku

ya begitulah nasip superhero di rumah,PR anakpun harus aku yang menyelesaikanya.

Malam semakin jauh meninabobokan alam,dengan nyanyian di balut kegelapan yang merebahkan,mata terkantuk-kantuk menahan tawaran malam untuk ke pembaringan.PR anaku harus rampung,matematika persamaan kuadrat.

Sumber ilustrasi : Acehsatu.com
Sumber ilustrasi : Acehsatu.com

Tok..tok..tok..tok....

Pintu di ketuk dari luar berulang kali.irama ketukanya yang cepat dan berulang menandakan ada sesuatu yang genting di luar sana

"Asalamualaikum,Kang buka pintunya "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun