Malam sedang malas untuk berkemas, berpisah dengan mimpi indah adalah derita. Â Sepanjang waktu terbuai di sanjungan rembulan , seakan malam adalah ratu dalam gelap dan keabadian
Pagi telah mengetuk pintu berulang kali, menggandeng sang mentari sebagai pemutus mimpi, membangunkan jiwa yang terkulai tak berdaya, bagai onggokan raga yang kosong tak bernyawa
Jika waktu memberiku harapan pagi ini, kan ku peluk sang mentari di kesungguhan hati, mengucapkan beberapa syair sebagai pembuka kata, ku hangatkan sanubari dengan kehadiranya
Tapi waktu selalu cepat berlalu, menyeret gelap malam segera menjauh, menghadirkan pagi setelah itu. Pagi hanya sebentar, waktu tak kan membiarkan kita terlena dalam keindahan, perjalanan hendaklah di teruskan
Bagan batu 21 agustus 2019