Gegap gempita siang di tubuh bumi yang compang-camping, berusaha memahami makna dengan aneka guntingan koran. Nini-nini sepuh gumamkan nguri-uri, wedarkan sangkan paraning dumadi sebagai obat hati
Pohon jambu meliuk pelan dari pandangan, angin datang dan pergi tak tinggalkan pedoman. Pada batu gunung tempat puncak tinggi meraih kesombongan, pada gulungan awan yang bercerita tapi tak tentu arah tujuan
Darimana kita berasal tak lagi dipersoalkan, kemana kita kan kembali yang tak jua di risaukan. Peristiwa seakan yang terjadi dan punah seiring senja yang berganti, masa adalah saat ini dan akan berhenti setiap pergantian hari
Bekal-bekal perjalanan tak jua disiapkan, kotoran kehidupan menempel tak hendak di bersihkan. Dari mana kita berasal dan kemana kita akan kembali, jadi pedoman bagi hamba yang berbudi pekerti
Bagan batu 9 agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H