Berhenti sejenak menapak langkah di jalan berundak, sekedar menghirup udara segar dari akar alam sekitar. Jauh perjalanan terus mendaki dan menuruni, jalan berkelok bagai tarian hati nurani setia mengikuti
Tapak kaki telah melepuh di paksa cadas bumi, akal dan rasa sering tercampak jatuh di lembah sunyi. Ini nyata untuk kisah perjalananku, tak terkira ribuan kerikil kecil membuat hatiku pedih, setidaknya aku terus melangkah, hingga hari ini
Jalan berliku di hamparan kisah berbatu, menumpahkan air mata dan lelah di setiap persinggahanya. Setiap langka adalah peristiwa yang mengharu jiwa, setiap cerita yang tercipta adalah tentang kwalitas rasa yang turut serta
Mungkin di kelokan di ujung senja ada kali kecil pelepas dahaga, sekedar membasuh jiwa dan raga dari debu polusi dunia. Bila telah ku gapai rumah kecil berhias bunga kamboja, mungkin berakhir pula kisahku tentang jalan berliku yang lama ku tempuh. Setidaknya, aku telah berjuang untuk sekedar berlalu
Bagan batu 4 agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H