Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jalan Berliku di Hamparan Cerita Berbatu

4 Agustus 2019   06:15 Diperbarui: 4 Agustus 2019   06:16 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhenti sejenak menapak langkah di jalan berundak, sekedar menghirup udara segar dari akar alam sekitar. Jauh perjalanan terus mendaki dan menuruni, jalan berkelok bagai tarian hati nurani setia mengikuti

Tapak kaki telah melepuh di paksa cadas bumi, akal dan rasa sering tercampak jatuh di lembah sunyi. Ini nyata untuk kisah perjalananku, tak terkira ribuan kerikil kecil membuat hatiku pedih, setidaknya aku terus melangkah, hingga hari ini

Jalan berliku di hamparan kisah berbatu, menumpahkan air mata dan lelah di setiap persinggahanya. Setiap langka adalah peristiwa yang mengharu jiwa, setiap cerita yang tercipta adalah tentang kwalitas rasa yang turut serta

Mungkin di kelokan di ujung senja ada kali kecil pelepas dahaga, sekedar membasuh jiwa dan raga dari debu polusi dunia. Bila telah ku gapai rumah kecil berhias bunga kamboja, mungkin berakhir pula kisahku tentang jalan berliku yang lama ku tempuh. Setidaknya, aku telah berjuang untuk sekedar berlalu

Bagan batu 4 agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun