Rumpun bambu berbisik lirih di siang itu, pucuk-pucuk perdu tertunduk malu memangku rindu. Aku memilih berjalan di naungan awan, ku bawakan untukmu setangkai kembang, sebagai persembahan rasa bahagia yang tertanam
Gerimis mengintip di balik mega, mendung sibuk berdandan bersanding halilintar. Aku berlari menyusuri pinggiran hati, berharap lembayung senja menungguku di ujung sana
Bahagiamu adalah kegemaranku, setiap detik setiap waktu adalah tentang hatimu. Mentari terik ku teduhkan dengan setiaku, topan dan badai yang menderu ku damaikan dengan menomor satukanmu
Semoga engkau bahagia sepanjang cerita tentang kita, tak ada yang akan membuatmu sengsara, tak kan ku biarkan barisan kata mengundang kecewa. Kegemaranku adalah membahagiakanmu, itu yang ku pahami tentang menyayangimu
Bagan batu 29 juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H