Di saat aku terkapar menggelepar di padang luas kehidupan, di saat semua harapan seakan sirna di telan musim pancaroba,ada tangan halus dan lembut merengkuh semangat,ada senyum tulus yang membangkitkan tekat
Berulang kali aku terjatuh terantuk kejamnya persoalan,teperosok di lubang curam tak berperasaan, tercebur di kubangan penderitaan yang menghinakan. Engkau datang dengan aroma kesetiaan, engkau mendekatiku dengan rasa cinta yang tak berubah
Engkau telah menjelma bak dewi kayangan, menjadi suluh di saat gelap tanpa jalan keluar. Engkau rela jadi topangan,tatkala kedua kakiku lunglai saat melangkah
Ketika aku terjatuh ada tangan halus dan lembut menuntunku, membelai sanubari drngan hati suci, mengobati luka dengan sebaris kata cinta yang penuh bahagia.
Bagan batu 27 juli 2019
terkhusus untuk istriku tercinta,dan anak-anaku tersayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H