Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menitipkan Kata-kata Sayang pada Angin yang Menerbangkan Layang-layang

22 Juli 2019   16:44 Diperbarui: 22 Juli 2019   17:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Engkau menungguku di lipatan buku diary usang merah jambu, sampul telah tekelupas di makan waktu, tinta menyatu dengan kertas seakan cinta sejatimu. Tertulis namamu di setiap waktu, berhiaskan torehan emas permata, ditemani puisi indah tentang cinta

Bersama angin kusampaikan ingin, betapa setiap kata ingin mengenangmu adalah indah, setiap judul cerita adalah nyata. Engkau dan aku pernah bersama di setiap halamanya, mengarungi titik dan koma dengan suka cita

Kini mungkin engkau hendak menggugat waktu, yang telah kejam memisahkan kebersamaan dengan kerinduan. Duduk berdua di antara figura, menatap indahnya matahari yang bekejaran dengan senja

Ini mungkin bab ter akhir yang bisa terbaca, banyak kata-kata berubah dengan sendirinya, engkau tetap setia menungguku, engkau tetap tersenyum menatap jalan pulangku. 

Bagan batu 22 juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun