Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bercermin dari Bayangan Lampu Taman

18 Juli 2019   17:30 Diperbarui: 18 Juli 2019   17:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terlalu lelah untuk sekedar mengunyah kata-katamu, ku biarkan kering tumpukan kalimat di saku baju. Seharian menggendong sang terang, meletakan pada senja peraduan yang terasa amat membosankan

Ku punguti bayanganmu yang berserakan di bawah cahaya lampu taman, ku temukan senyum culas di poles kata manis di rerumputan. Itukah sejatimu? Aku hanya mengenalmu sebatas cahaya yang masuk ke retinaku, tak lebih dari itu

Mungkin aku dan engkau tak pernah benar-benar bertemu, setiap kali bayanganmu ku jadikan cermin melihat bahagiaku, tak ku temukan jawab selain titik-titik bisu. Itupun hanya sekejap, detik lain segera lenyap

Bercermin dari bayangan lampu taman, ada nada keraguan yang engkau tanam. Mungkin itu salahku yang terlalu mengagumimu, atau kita berdua yang sesungguhnya tak ada rasa

Bagan batu 18 juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun