Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pachypodium, di Antara Gersangnya Cinta

16 Juli 2019   16:58 Diperbarui: 16 Juli 2019   19:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta bisa muncul di mana saja, bagai pachypodium yang tersenyum di padang gersang, menyatukan penderitaan dan harapan. Biarpun seribu hujan tak jua datang, biarpun gersang adalah luas terbentang, pachypodium telah membuktikan, cinta itu bukan tentang indah dan perasaan, tapi cinta itu mampu menumbuhkan harapan

Pachypodium telah mengabarkan, cinta bisa tumbuh dari tanah penderitaan, merekah bersama garangnya alam, bertunas dan bercabang bila ada secuil saling percaya

Pada fatamorgana yang sering menebar harapan palsu, pada burung nazar yang enggan berkomentar, tiadakah rasa malu berkaca pada waktu, di tanah gersangmu telah tumbuh cinta yang baru

Merekah dari pecahan batu, pasir dan debu pagi dan siang tetap menderu. Pachypodium kembali tersenyum, ketika gersangnya padang kerontang, tapi hatimu dingin membasuh

Bagan batu 16 juli 2019

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun