Sebelum tuhan menutup penglihatanku, sebelum hitam dan putih semakin tak berarti, ijinkan aku melukis indah wajahmu. Kan ku simpan di bilik hati, di hiasi larik puisi terbaik yang pernah aku miliki. Sebelum gelap memisahkan impian dan kenyataan
Cahaya ini pasti kan berakhir, lambat atau cepat pasti menghampiri. Tiada sesal ketika gelap telah melingkupi, tiada tangisan harus mengiringi, Â setidaknya seraut wajah cantikmu tlah tersimpan di bilik hati
Sebelum netra kehilangan makna,sebelum cahaya mengucapkan kata berpisah selamanya, maukah engkau mengisi sunyi hari-hari nanti, membisikan lirih bait-bait puisi, memetikan setangkai kembang melati sebagai pewangi
Pada bintang sebelum ku tinggalkan, pada bulan tempat biasa ku mencurahkan perasaan, padamu dewi kebahagiaan di hati, pada semua keindahan yang pernah bersemayam, ijinkan ku bermohon diri. Gelap akhirnya menjemput sebagai kawan yang abadi
Bagan batu 9 juli 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI