Bukan maksut hatiku bila hujan murung malam ini, titik air terasa enggan menyentuh hati, dingin yang membasahi ternyata tak sudi lagi. Cawan-cawan luka masih tengadah, butiran-butiran air mata masih tertumpah. Hujan tak mampu membasuhnya
Maafkan bila kata-kata berubah pedang bermata tega, mengoyak membelah di rongga dada. Kata pertama adalah malapetaka, kata selanjutnya lebih menyiksa
Bila hujan tak lagi mendinginkan, bila halilintar terasa bagai menampar, maaf ku kirim sebagai obat, sekedar penutup luka agar tak berdarah
Seutas maaf yang terlambat tertambat, memutar segalah arah  melompat ingin. Biarlah kata telah musnah di bawa angin, biarlah sebentuk hati kembali bermain. Maafkan, aku tak sengaja
Bagan batu 7 juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H