Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Puisi dan Sunyi Berselingkuh

1 Juli 2019   22:40 Diperbarui: 1 Juli 2019   22:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di batas antara benar dan salah, di ujung masa yang mengombang-ambingkan suasana jiwa, pecah bahkan berserak serpihan-serpihan kesadaran, di hempas dan di permainkan alunan kata

Sunyi tlah memenggal sebahagian jiwa, menelusupkan rasa gunda bercabang prasangka, bertunaskan aneka lembar rasa gelisah. Sunyi tlah berdusta, sunyi menyembunyikan sesuatu yang terlupa

kepada siapa kata-kata hendak ku amanahkan, ketika bait puisipun turut menikam, ciptakan aneka gelombang yang membingungkan, hadirkan beragam ketidak pastian tersebab pengucapan

Ketika puisi dan sunyi berselingkuh, mengingkari kata hati sebagai pasangan abadinya, memalingkan setiap makna sesuai anganya. Puisi dan sunyi tak lagi mencipta jernih, karena setiap diksi dan denting bunyi, tlah mengandung derita di dalamnya

Bagan batu 1 juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun