Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Akhir Malam

1 Juli 2019   06:06 Diperbarui: 1 Juli 2019   15:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saatnya mawar bersolek diri, siapkan segala keindahan untuk siang nanti, membahagiakan bagi sang pemuja seni. Rumput teki masih diam dalam semedi, kuatkan rasa untuk pasrah terinjak terik mentari

Di ujung jalan antara gelap dan terang, segerombolan kelelawar berceloteh tentang malam. Mungkin kejam terasa, ketika hawa gelap harus berakhir, terang itu kadang lebih mengusik batin

Di akhir malam saat semua bintang beranjak pulang, kalungkan kenangan pada bayangan bulan di sebelah peraduan. Aku, engkau,mereka, hanya bocah di mata besar cakrawala, kecil tak berdaya di hadapan sang maha kuasa

Di akhir malam sebelum sang fajar menyapu kenangan, simpan sejenak gulungan mimpi di bawa kaki. Malam tlah purna mengabdi, malam tlah menghantarkan hingga ke pagi, saatnya matahari berkata "aku sudah hadir kembali"

Bagan batu 1 juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun