Aku "Rindu" Suara Pak Amien Rais

Bagai seorang sahabat yang pernah dekat kemudian lama tidak berjumpa,kira-kira begitulah perasaan hati ini terhadap sosok "bapak repormasi" Amien Rais.kadang rindu,kadang benci,bagai sepasang sahabat dekat walau hanya lewat tulisan.

Padahal biasanya hampir setiap hari sosoknya menjadi berita utama media massa nasional,maklum orang terkenal.apapun ucapanya,apapun yang di lakukanya,apalagi bersinggungan dengan dunia politik,pasti akan jadi berita yang ramai di media massa.

Ini pak Amien Rais selagi muda.sumber : Reuters

Tentu artikel ini tidak akan membahas sepak terjang pak Amien Rais selama malang melintang di pentas politik nasional.juga tidak akan mengulik ucapan-ucapan dari beliau yang kadang terkesan kontroversial.ini hanya tulisan kangen-kangenan,maklum masih suasana lebaran,kurang elok rasanya bila mengulas sesuatu yang seharusnya sudah musnah dengan kita bermaaf-maafan.

Semoga semangat ramadhan dan kesucian lebaran idulfitri 1440H,mampu menjadi lampu hidayah bagi semua anak bangsa.siapapun dia,apapun jabatanya,bagaimanapun kelakuanya,semoga semua berubah menjadi rakyat indonesia yang cinta damai dan cinta persatuan.

Betul saya rindu suara pak Amien Rais,suara yang mencerminkan seorang guru bangsa,tempat yang muda-muda meminta nasihat tentang kedamaian dan persatuan bangsa.saya rasa seorang Amien Rais harus mulai merubah citra diri,biarkan yang muda-muda yang menggenggam estafet perjuangan untuk kemajuan bangsa,pak Amien Rais cukup memposisikan diri sebagai orang yang di tuakan,orang yang jadi rujukan,bagi penyelesaian persoalan kebangsaan.

Pak Amien Rais dan anak cucu.sumber : instagram @hanumrais via kumparan.com

Semoga tulisan singkat ini bisa sedikit memberi suasana lain bagi bangsa ini.sebenci-bencinya saya,sesama manusia harus saling ingat-mengingatkan,nasehat-menasehati sesama.dan saling maaf-memaafkan.apalagi ini masih suasana lebaran,lebih afdol bila kita saling mendinginkan suasana.

Salam Indonesia raya