Gerimis seperti mengemis mengajaku pulang, bagai tangis yang tak henti membujuk hati untuk kembali. Ah, mungkinkah hatiku tlah ikut pergi, bagaimana mungkin ragaku terpaku di bawah pohon kamboja ini, sedang seluruh kenangan berkelana mengitari bumi
Seminggu enam kali aku mengoyak mimpi, ketika rindu menuntunku untuk menemuimu, bercengkrama dalam diam, berbicara dalam kebekuan. Kita di kotak yang sama,tapi dunia kita tlah berbeda. Aku hanya mengandalkan rasa, ku yakin engkau pasti mampu merasakanya
Seminggu enam kali aku mengoyak mimpi, semenjak kepergianmu untuk tak kembali. Aku bersumpah pada waktu yang telah memisahkan, aku berjanji pada langit yang setia menyaksikan. Biarlah terkoyak seluruh kenangan,biarlah terlara segala keindahan, aku tetap menemuimu walau itu memedihkan
Seminggu enam kali aku mengoyak mimpi, biarlah serpihan memory  memenuhi jalan, biarlah aroma  kesedihan menggelayuti alam. Bahkan biarlah hingga raga ini mengering dalam perjalanan, aku kan setia menepati janji, aku kan tetap menemanimu walau beda dimensi. Biarlah terkoyak seluruh mimpi, aku kan tetap di sini
Bagan batu 7 juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H