Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Mata yang Tak Pernah Berdusta

5 Juni 2019   23:19 Diperbarui: 5 Juni 2019   23:32 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika semua warna keindahan telah musnah, titik titik hitam mulai berjatuhan bak rintik hujan, aku berdiri mematung pada sunyi, masih berharap ada secercah cahaya terakhir kan memanggil

pada sekian mata yang menyaksikan,pada keriuhan alam yang sedang meng-aminkan, ku pahat satu persatu huruf kapital inisialmu, ku gantungkan di jendela jendela bintang semua tentang kebaikanmu

Pada mata yang tak pernah berdusta, pada penglihatan nurani yang selalu terjaga, ku ingin mereka mengeja bersama, goresan aksara aksara indah kesetiaan manusia.

Mungkin aku terlalu berlebihan menilaimu, mungkin aku terlanjur memuja segala yang ada padamu, tapi mata tak pernah berdusta, selama jiwa senantiasa berpegang teguh pada amanah.

Bagan Batu, 5 juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun