Bila sampai di penghujung ramadan kebencian itu masih tinggal, ketika bersalaman di keceriaan lebaran, mungkinkah segala dengki masih bersemayam, akankah segala permusuhan tetap rapat tersimpan
ke mana hakikat ramadan engkau selewengkan, akankah silaturahim lebaran hanya kepura puraan. Segala benci masih dipelihara, segala amarah tetap nyaman di dalam dada
kita berjabat tangan, tapi hati kita tetap penuh kedengkian. Kita bertegur sapa, tapi caci maki hanya istirahat dari media
Mungkinkah etnosentrisme jadi virus penyerang jiwa, usir segala kebaikan hanya tunduk pada nafsu keserakahan. Sia-sia kita berpura-pura, karena Tuhan pasti mencatatNYA
Bagan batu 30 mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H