Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Pak Tua

26 Mei 2019   05:33 Diperbarui: 26 Mei 2019   05:34 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi,dingin,selimut,hangat.ah,...apa lagi yang hendak kau cari, apalagi yang hendak engkau kejar. Aroma dunia tak lagi berarti, gemerlap dunia tak lagi menyilaukan

Nama,pangkat,kemasyuran,derajat. ah,...itu sudah lama lewat. Timang cucu, zikir seribu amalan, itu yang tinggal. Siapkan bekal perjalanan, bila panggilan datang, dengan senyum lambaikan tangan

Ucapan tak lagi berasap, karena bara kemarahan tlah padam. Wajah cerminkan keteduhan, tersebab hati tlah usai dengan segala keserakahan

Pak tua tak pernah renta, ribuan kata kata doa di panjatkan untuknya. Pak tua tak pernah lemah, kalimat bermakna jadi sandaranya. Pak tua tak pernah kala, masa muda penuh karya, masa tua jadi guru bangsa

Bagan batu 26 mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun