Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Wasiat Phribawa Sakti

19 Mei 2019   19:40 Diperbarui: 19 Mei 2019   20:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum aku pergi untuk memecah sunyi, sebelum harapmu bagiku tuk kembali, ijinkan aku menorehkan wasiat emas di dalam hati. Kan ku ukir bait pertama tentang kisah cinta kita, perjalanan sang waktu yang kadang membelokan kesetiaan di tikungan penghianatan

Tak kan panjang kata perpisahan yang terucap, tak kan ada tabur bunga pengiring langkah menuju duka cita.di barisan terdalam kanal hatimu, telah tersimpan gumpalan gumpalan rindu yang akan menjagamu

Engkau mungkin akan menyimpan erat wasiat ini, menyembunyikanya dari intaian cemburu dan rasa rindu. Aku mengizinkan sejenak amarah dan prasangka menjenguknya,agar ketika aku tiada, mereka tidak akan mengkudeta rasa kasih kita di dalam tanah

Aku akan memulai langkah, ketika engkau mulai bisa melipat rahasia, tentang wasiat rasa yang tak sembarang orang boleh melihatnya. Aku percaya engkau kan mampu menjaganya,bahkan ketika engakupun harus tiada

Bagan batu 19 mei 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun