waktu ashar perlahan beringsut pudar, tampak malu malu kecantikan senja menyapaku. Sebuah teguran yang menjalar dari balik rona jingga terhantar, "kang,takjil apa yang hendak engkau persembahkan sore ini"
aku berputar sebentar di tinggi orbit cakrawala, mengumpulkan segenap ingat wajah wajah terkasih menunggu di rumah. Mungkin sekeranjang apel merah sebagai takjil istimewa, atau segelas madu murni penuh dengan khasiat dan kelezatanya
ini ramadhanku yang paling bermakna, tiap senja menjelang dan waktu berbuka berkumandang, ada wajah wajah ayu dan sorot mata bening menungguku. Bahkan senja acap kali menegurku,bila ashar hampir pudar, aku masih menyibukan waktu dengan dunia
terima kasih senja yang setia menjemputku, segenggam awan putih berhias puisi ku persembahkan untukmu. Sekeranjang cinta dan seikat kesetiaan ku kemas dalam hati, sebagai persembahan takjil istimewa untuk keluarga tercintaku
Bagan batu 17 mei 2019