Begitu kita mendaftar keanggotaan sebagai penulis di kompasiana,sejumlah data wajib kita sertakan, minimal nama, alamat email, dan lainya. Kemudian ketika agar akun kita bisa di validasi, sejumlah data pribadi wajib kita sertakan, scan kartu indentitas, scan buku rekening, scan nomor NPWP, dll.
Bahkan di perubahan pengaturan profil terbaru di kompasiana yang baru di lakukan beberapa hari yang lalu, data-data yang kita unggah di minta lebih sfesifik lagi. Nama  kecamatan, kabupaten, hingga propinsi wajib disertakan, tentu harus sesuai dengan kartu indentitas yang kita unggah
apakah kita memenuhi permintaan kompasiana tersebut? Pasti. Kemudian pertanyaanya adalah,mengapa kita mau mengunggah data data pribadi tersebut? Apa kita tidak riskan dengan berita yang beredar tentang jual beli data pribadi yang marak terjadi? Jawabnya karena kita percaya dan yakin dengan kompasiana.
percaya dengan lembaga tersebut.
Kepercayaan dan kehati-hatian adalah kunci menghindari kerugian yang di timbulkan dari maraknya jual beli data pribadi ini. apalagi di zaman digital ini, kita sering latah dan sembrono mengunggah data data pribadi yang sebenarnya sangat rahasia
Lebih baik kita teliti terlebih dahulu, apakah lembaga yang meminta data data pribadi kita tersebut bisa di percaya? Atau situs situs di internet yang menawarkan sesuatu yang gratis, apakah situs tersebut terpercaya atau tidak.
Akhirnya semuanya terpulang kepada diri pribadi kita masing masing,apakah kita selalu berhati hati,atau malah ceroboh dalam hal data sensitif ini. Semoga bermanfaat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H