Tanah air kita,tumpah darah kita.bukan milik segelintir elit,bukan milikmu,bukan milikku.ini adalah negara kita,Indonesia.
Bulan ramadhan yang seharusnya menjadi bulan untuk menyejukan suasana hati dan jiwa,saat yang tepat untuk mengkoreksi segala niat dan ambisi duniawi dan akhirat.memantabkan hati dan fokus hanya untuk tebar kebaikan dan ibadah.
Maaf pak Prabowo,langkah anda dengan niat hendak tidak mengakui hasil rekapitulasi oleh KPU adalah hak anda.seperti juga hak kami ketika di hari pencoblosan,ada yang menaruh harapan pada anda,dan ada juga yang memilih melabuhkan pilihanya kepada pak Jokowi.
Sangkaan pak Prabowo bahwa ada kecurangan dalam pilpres 2019 ini,rasa rasanya rakyat banyak pasti ikut mendukung klaim ini.jangankan ajang pilpres dan pilleg yang berskala nasional,pemilihan kepala desapun sedikit banyak ada aroma kecuranganya.
Tapi bila merasa di curangi kemudian di respon dengan langkah tidak mau menempuh jalur hukum yang sudah di atur undang undang,sampai titik ini kita beda pandangan,beda sikap dan tanggapan.rakyat akan ikut serta membela kebenaran,bila jalur yang di pakai dan di tempuh konstitusional.
Maaf pak Prabowo,bagaimana kita mengaku hidup di negara hukum,bila hukum di pakai dan di tinggalkan ketika kepentingan kita menemui kegagalan.bila memang tidak yakin dengan lembaga lembaga hukum yang punya wewenang memutus perkara pemilu,mengapa sejak awal tidak protes sebelum pemilu di lakukan
.Â
Maaf pak Prabowo,maaf pak Jokowi,maaf kepada semua elit politik di negeri ini,negara ini bukan hanya milik anda,negara ini tidak hanya tentang ambisi anda untuk berkuasa.silahkan tebar ambisi untuk berkuasa,silahkan gelorahkan niat menguasai negeri,tapi jangan korbankan kami rakyat kecil yang juga punya hak memiliki negeri ini.
Ini negara kami,ini negeri kita.kami hanya ingin menikmati ramadhan dan idul fitri dengan hati suci dan kesyahduan.kami hanya ingin esok pagi dengan langkah riang mencari nafkah.tidak lebih tidak kurang.hormati hak kami,akui kedaulatan kami.jangan pernah mencatut nama kami demi ambisi anda anda yang haus kekuasaan.