Sebenarnya aku mulai bimbang hendak memulai percakapan ini,kata kata pembuka yang penuh nada mesrah,tlah kau patahkan dengan senjata senyuman.gugusan awan dan lintasan pelangi, jalan yang biasa ku lalui menggendong puja dan puji,kini tlah meleburkan diri bersama panasnya cahaya
Dua bening bola matamu tlah di genangi samudra air mata.ciptakan deburan ombak yang mampu meremukan alibi penuh dusta.aku bahkan hampir beku terpaku,berdiri di sudut sudut nyeri yang mrmaki
Trimakasih untuk tetesan air matamu  ,membantuku pulang setelah sekian lama tersesat di tengah perjalana.harus aku akui menemukan cahaya semesta lewat samudra air mata,ternyata lebih indah dari cinta itu sendiri
Bagan batu 14 mei 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI