Trimakasih atas penghinaanmu,akan ku jadikan pelecut semangatku.kan ku simpan di ranting ranting kayu,ku bungkus dengan selembar kertas merah penunjuk waktu
trimakasih atas caci makimu,bagiku itu bagai suflemen energi bagi tubuh,pahitnya kata kata bisa jadi obat penguat jiwa.tajamnya setiap makna terasa aliran darah segar di dalam rongga dada
tetap mendaki dan terus mendaki,bila jatuh terjengkang ke dasar jurang,caci makimu bisa membalut rasa pedih yang menjalar.naik tetap naik ke puncak,bila harus jatuh kebawah,hinaanmu menjadi penyembuh segala luka
trimakasih atas hinaan dan caci makimu.hidupku tak bergantung dari puja pujimu.
Bagan batu 10 mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H