Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Caci Maki

10 Mei 2019   17:57 Diperbarui: 10 Mei 2019   17:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trimakasih atas penghinaanmu,akan ku jadikan pelecut semangatku.kan ku simpan di ranting ranting kayu,ku bungkus dengan selembar kertas merah penunjuk waktu

trimakasih atas caci makimu,bagiku itu bagai suflemen energi bagi tubuh,pahitnya kata kata bisa jadi obat penguat jiwa.tajamnya setiap makna terasa aliran darah segar di dalam rongga dada

tetap mendaki dan terus mendaki,bila jatuh terjengkang ke dasar jurang,caci makimu bisa membalut rasa pedih yang menjalar.naik tetap naik ke puncak,bila harus jatuh kebawah,hinaanmu menjadi penyembuh segala luka

trimakasih atas hinaan dan caci makimu.hidupku tak bergantung dari puja pujimu.

Bagan batu 10 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun