Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berpuasa tapi Tetap Foya-foya, Kejahatan Pasti Mengintai

8 Mei 2019   20:31 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:42 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bank.sumber : pixabay.com

Sekitar tiga tahun yang lalu saya membuka rekening di sebuah kantor cabang bank nasional di sekitar tempat tinggal saya.beberapa minggu setelahnya saya masuk rumah sakit untuk menjalani operasi suatu penyakit yang saya derita. praktis dalam hari hari saya menjalani perawatan,uang yang di tranfer lewat bank tersebut meningkat .sebahagian untuk biaya rumah sakit,sebahagian lagi untuk biaya hidup selama saya belum bisa nencari nafkah.

Sekitar seminggu setelah pulang dari rumah sakit,saya nendapat telpon dari seseorang yang nengaku dari kantor pusat bank tempat saya membuka rekening,gaya bicaranya meyakinka,apalagi dia tahu bahwa saya nasbah bank tersebut.

Sang penelepon menawarkan asuransi gratis kepada saya karena saya telah membuka rekening di bank tersebut.biaya pengobatan gratis sampai 100an juta,santunan ahli waris bila saya meninggal yang juimlahnya juga ratusan juta,pokoknya menggiurkan.cuman saya mulai curiga ketika sang penelpon meminta data data pribadi saya,loh bukanya data pribadi saya ada di bank tersebut?

Sampai di situ telpon tidak saya layani lagi.kemudian saya bergegas kekantor cabang bank tersebut.di terima bagian CS dengan ramah,di situlah baru jelas bahwa itu bagian dari penipuan.bank tidak punya program seperti itu.tapi ketika saya desak mengapa data nama saya sebagai nasabah di bank tersebut bisa di ketahui pihak luar,sang CS hanya mengatakan bahwa para penipu sekatang sangat lihai,maka berhati hatilah selalu.daripada menanggung resiko,akhirnya rekening saya tutup.

kejahatan di bulan ramadhan

Ilustrasi berfoya foya.sumber : pixabay.com
Ilustrasi berfoya foya.sumber : pixabay.com
Miris sebenarnya bila mengkaji lebih mendalam melihat penonena meningkatnya kejahatan selama ramadhan dan puncaknya nanti menjelang idul fitri,begitu setiap tahun yang selalu terjadi.apa memang para penjahat itu tidak mau bertobat,ataukah kita sendiri yang sebenarnya mengundang kejahatan sering terjadi.

Puasa ramadhan seharusnya adalah bulan dengan pengeluaran paling sedikit dari bulan bulan sebelumnya.makan cuman dua kali sehari,di anjurkan memperbanyak ibadah sehingga tidak ada waktu lagi untuk berfoya foya.jikapun ada pengeluaran besar selama ramadhan,seharusnya itu untuk sedekah dan kegiatan amal yang memang di perintahkan agama

Tapi realitanya di tengah tengah masyarakat muslim indonesia malah sebaliknya.ramadhan malah jadi bulan untuk berfoya foya.atas nama ibadah(begitu mereka memaknainya)pengeluaran belanja di bulan ramadhan malah naik berlipat lipat dari biasanya.aneh bin ajaib.makan sehari dua kali tapi pengeluaran berlipat ganda di bandingkan ketika makan masih bisa tiga ,empat kali,di tambah ngemil dan pengeluaran di luar bulan puasa.

Ternyata inilah sumber mengapa kejahatan selalu meningkat begitu ramadhan tiba.kitalah dengan gaya foya foya dan bermewah mewahan telah menciptakan peluang bagi orang orang yang ingin nendapat harta dengan jalan pintas melakukan kejahatan.

Atur pengeluaran.sumber : pixabay.com
Atur pengeluaran.sumber : pixabay.com
 

Coba kita pikirkan dengan seksama.sudahlah berdosa karena berfoya foya ketika agama memerintahkan kita untuk menahan hawa nafsu,kemudian di tambah lagi kesalahan kita karena memancing terjadinya kejahatan.maka nilai ramadhan yang kita lalui bisa hanya berujung kesia siaan belaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun