Menyendiri teronggok dalam kebekuan sunyi, seakan menangisi musim yang cepat berlari. air mata kepedihan kini bagai teman siang dan malam, menghancurkan tapi perlahan dinding dinding kesetiaan
Tikaman rindu bagaikan malaikat maut mengucap salam,jauhkan harapan kembali terbang bersama awan.adakah waktu barang sebentar,menanti kembalinya hijau ranum musim bersemi
Bangku di taman yang kesepian,seakan mengabarkan arti kesetiaan berujung penderitaan,musim berganti,angin terus berlari.bahkan ketika petir dan hujan saling bermesraan,bangku taman tetap terdiam dalam penantian
Bagan batu 5 mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H