Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Apa yang Buruh Wariskan untuk Anaknya

1 Mei 2019   17:11 Diperbarui: 1 Mei 2019   17:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anaku, lihat tangan bapakmu, pernah memecahkan sombongnya batu gunung, memanggulnya di atas pundak, meletakanya sebagai pondasi gedung menjulang tinggi

Kaki kokoh bapakmu pernah tak berhenti kesana kemari, ketika proyek proyek pembangunan di hantam resesi, mulai pagi hingga pagi lagi, hanya untuk sesuap nasi

Pergiku sebelum matahari menjelang, bapak telah menantang hari. terik panas siang hari bagai elusan sang dewi kehidupan yang berbaik hati, menemani tapi memanggang hari

Anaku, inilah yang bisa bapak wariskan untukmu, sepenggal kisah pedih kehidupan sebagai buruh. dewasamu nanti terserah kepada sang kehidupan mengajakmu pergi, akankah seperti bapakmu, ataukah lebih kelam lagi

Bagan batu 1 mei 2019

#terkhusus untuk semua pekerja di seluruh persada nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun