Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Kukang dan Siamang merintih

29 April 2019   12:21 Diperbarui: 29 April 2019   12:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika pohon hendak ku tebang, datang bang kukang menghadang, kang! hentikan aksimu, atau keluargaku akan terbunuh

Aku tersipu malu, ternyata hewan  berderajat rendah lebih punya jiwa. aku yang berjuluk manusia mulia, lebih serakah dari mereka

Siamang sedang bercanda, kutipi biji nangka hendak di tanam di belantara. tapi aku yang berotak manusia, ternyata hanya pandai memetik hasilnya

Kukang dan siamang tak pernah sekolah, tapi peduli alam semesta. kukang dan siamang otaknya rendah, tapi punya jiwa penyelamat kekayaan alam

Bagan batu 29 april 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun