Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ibnu Khaldun, Anakku

23 April 2019   14:32 Diperbarui: 23 April 2019   14:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi telah menjelang,mentari seakan tahu engkau akan melangkah jauh.
melintasi jalan sunyi,menyeberangi lautan api,engkau mantapkan hatimu,
bulatkan tekat tuk arungi dunia,
hingga tergenggam cita cita

Ibnu khaldun anaku,dengan sarung lusuh baju koko biru,
kau ayunkan langkah hendak mengukir sejarah.
langkah pertama adalah tangga derita demi sebuah asa,
usah kau menoleh kembali,doa kami akan selalu menyertai langkahmu

Bukan bundelan kitab klasik yang akan menanimu ketika badai menghadang,
bukan limpahan materi jadi penolongmu ketika lapar dan haus mulai menodong.
biarkan rasa lapar menasehatimu tentang halal haram,
biarkan panas dan kehujanan beri petuah akan arti kebenaran

Maafkan aku bila belum sempurna menempahmu,
buatkan tembok tebal agar kemunafikan tak menjebol imanmu.
Ibnu khaldun anaku,hanya satu nasihatku jangan kau jual agamamu hanya demi duniamu.
berangkatlah,usah menoleh lagi

Bagan batu 23 april 2019
Nb : terkhusus anaku Ibnu khaldun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun