Memandang wajahmu seakan untaian permata berbingkai syair para dewa,segalah keindahan tersusun rapi memagari budi pekerti bermutu tinggi
Bersamamu,seakan menyeret hari harimu melewati titian kelam kehidupan,menuruni jurang jurang penderitaan,remuk redam di hempas gelombang persoalan
Tapi kau tak penah mengeluh,biarpun keringat membanjiri genangan langkahmu.tak pernah menyerah,ketika derita dan air mata silih berganti mengguncang  tanpa jedah
Untukmu yang terkasih,butiran bening air matamu adalah isyarat kegagalanku membahagiakanmu.senyum manis walu tanpa lesung pipit,rambu rambu bagiku untuk selalu mengingat,ada segumpal hati yang cantik di rumah,siapkan bahagia sebagai persembahanya
Bagan batu 22 april 2019
Nb : untuk yang terkasih istriku tercinta.kartini masa kini yang pernah ku miliki.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI