Organisasi sebesar dan sekaliber PSSI tidak punya uang? keterlaluan padahal yang di monopoli adalah olaraga sepakbola, olaraga favorit berjuta ummat dengan sponsor yang antre untuk mendukung secara pinansial. Sudah memonopoli tapi kok masih kekurangan uang? memang keterlaluan PSSI.
Tapi pakta di lapangan memang menunjukan seperti itu, hadiah juara liga 3 tahun 2018 belum di bayar (atau mungkin ketika artikel ini masih di ketik terjadi pembayaran), kasihan Persik Kediri sebagai juara liga 3 kalau hadiahnya pun masih di awang awang. Belum lagi PSCS Cilacap sebagai runner up ternyata juga bernasip serupa.
Top skor dan pemain terbaik di liga 3 ternyata bonusnya belum di bayar PSSI, kita jadi bingung bin heran mengadakan turnamen dan kompetisi tapi hadiahnya tidak di persiapkan secara baik dan benar atau bisa jadi pelaksanaanya juga amburadul nggak karuan.
Kabar terbaru adalah tentang batalnya PSSI mengirim timnas putri U-15 ke kejuaraan AFF U'15 di thailand, walaupun pihak PSSI telah mengeluarkan pernyataan lewat sekjen PSSI Ratu tisha destria bahwa pembatalan itu terjadi bukan karena PSSI tidak punya biaya, tapi karena ingin fokus pada liga 1 putri dan sea games 2019.
Tapi bantahan dari sekjen PSDI ini pun seperti jauh panggang dari api, apa hubunganya liga 1 putri dan persiapan seagames dengan timnas putri u15? bukankah logika berpikir kita jadi nggak nyambung. Stock pemain banyak, jenjang umur berbeda, turnamen ini sudah terjadwal sejak lama mengapa PSDI tidak punya persiapan yang matang?
Bobroknya pengelolaan PSSI
Dari rentetan peristiwa di atas seolah-olah menunjukan ke publik betapa bobroknya pengelolaan manajemen di PSSI. Coba lihat kemarin yang di obrak abrik oleh satgas mafia bola adalah para pengurus PSSI yang culas, yang mengeruk keuntungan untuk diri sendiri.
Saya rasa sudah waktunya laporan keuangan PSSI di audit oleh tim auditor independen atau satgas mafia makin jauh menelisik tentang pengelolaan keuangan PSSI, agar di dapat gambaran jelas bagaimana sesungguhnya isi perut organisasi ini.
saya cinta,anda cinta,semua cinta sepakbola indonesia.
salam kang marakara