Ngeri, bila kita membayangkan anak anak kita menonton acara televisi tanpa panduan dan arahan orang tuanya.
Coba tengok sajian acara dari stasiun televisi sekarang ini,isinya cuman sinetron yang ceritanya pasti soal rebutan harta,wajah wajah cantik tapi berhati picik,atau cerita tentang adzab,tapi alur ceritanya jauh dari mendidik.itulah televisi kita sekarang ini.
Bagi kita yang sudah dewasa yang sudah bisa berpikir jernih tentang baik dan buruk,mungkin acara seperti itu tidak terlalu berpengaruh.tapi bagi anak anak yang sedang berkembang kemampuanya memahami tentang yang baik dan benar,bila tiap hari di jejali dengan hal hal yang tidak pantas secara moral,mau jadi apa generasi muda kita 20 tahun mendatang.
Komisi penyiaran indonesia seharusnya sudah bisa bergerak sejak dulu untuk menertibkan acara acara yang tidak bermutu dan jauh dari norma agama dan budaya kita,lolos tayangnya acara acara yang tidak bermutu tersebut,seakan akan menyiratkan bahwa lembaga yang punya kewenangan untuk mengawasi ternyata kalah power dengan para pemilik stasiun tv.
Padahal saya rasa,para manusia yang duduk di komisi penyiaran indonesia pasti orang orang yang mumpuni,baik secara keilmuan,maupun kecakapan moral dan etika.sehingga bila masih banyaknya acara acara yang tidak bermutu masih bebas berseliweran tampil di layar televisi,pertanyaan besarnya adalah,apakah mereka tidak bersungguh sungguh menjalankan amanah tugasnya?
Nah bagi orang tua yang mencintai tumbuh kembang anak anaknya,apakah anda akan membiarkan anak anak anda menonton tayangan yang isinya hanya kata kata yang tak pantas,tingkah laku yang tak sesuai dengan norma norma bangsa ini,apakah anda rela bila perkembangan jiwa anak anda di kotori polusi dari tayangan yang  jauh dari bermanfaat ini?
Atau ada acara yang sepertinya  sesuai dengan tingkat pemahaman sang anak tapi di tayangkan pas waktu  kita sedang beribadah,atau saat anak anak seharusnya belajar pelajaran sekolahnya?
Maka bila kita bijak memandang masa depan anak sebagai pilihan utama,pilihanya tinggal dua,matikan televisi agar anak tidak terpengaruh hal hal negatif dari tayangan televisi dan bisa fokus belajar,atau membiarkanya asyik menonton tayangan acara yang bisa mempengaruhi perilaku dan mental si anak,dengan resiko matinya anak kita.
Tentu yang di maksud bukan mati karena nyawa melayang atau meninggal dunia,tapi matinya hati nurani anak,matinya kreatifitas anak,matinya adab dan etika anak,dan yang paling parah adalah matinya daya tangkal anak terhadap hal hal negatif di kehidupan ini.
Akhirnya terpulang kepada kita semua untuk menyikapinya.apakah memilih yang terbaik,atau malah terjerumus ke hal yang terburuk.