Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Nasi Basi

19 Maret 2019   13:06 Diperbarui: 19 Maret 2019   13:44 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Anja ringgren loven/facebook

Siang ini ketika panas mentari menantang garang seisi bumi

Embun embun di dedaunan lari bersembunyi, awan berserak  berusaha menghindari

Bocah-bocah telanjang tanpa alas kaki, kumpulkan setitik asa lewat nasi basi

Suapan pertama memuakkan raga, suapan kedua tersiksa jiwa

Inilah yang tersisa dari kehidupan, inilah tetes dari kemewahan

Nasi basi penuh bakteri, perut lapar perih merinti

Suap suap perut berucap, wajah pucat perut berkarat

Pedih perih lidah berontak, apa daya perut minta di isi

Bagan batu 19 maret 2019

Nb : ini nasiku, dan ini nasi basimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun