Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Siapakah Kita

15 Maret 2019   07:02 Diperbarui: 15 Maret 2019   07:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : reuters/Abdul jabbar zeyad

Ketika mata luas memandang,tangan tengadah mengharap belas kasihan

Wajah wajah putus asa menghias,suara kepedihan bersahutan.

Mengapa kita tidak iba melihat penderitaan,mengapa nestapa mereka hanya menghangatkan  ucapan

Apakah hati kita telah buta,apakah nurani kita sudah kadaluwarsa

Kita hanya tertawa ketika mereka menderita,masih mampu bercanda ketika duka tampak di depan mata

Siapa kita sesungguhnya,bernyawa tapi kehilangan jiwa

Bagan batu 15 maret 2019

Nb : aku malu pada diriku sendiri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun