Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Gagang Sapu

10 Maret 2019   20:40 Diperbarui: 10 Maret 2019   20:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku titipkan segenggam rindu dari ujung hatiku,tersimpan rapat di tangkai gagang sapu.

Kan ku bagikan tuk perempuan tua yang merenda asa,di kala senja sebentar datang menjelang

Dia bukan babumu dia bukan pesuruhmu.gemetar tanganya beribu kasih mengalir mendukungmu

Gemeretak tulang mengalunkan pengabdian,buramnya pandangan mencerminkan pengorbanan

Dia bukan pelayanmu dia bukan abdimu,langkah gemetar sejuta perih di terjang

Perempuan perempuan tua renta lambang kesetiaan,tua merana di tangan majikan

Kau bukan tuanya kau bukan majikanya,mahkota kemuliaan bersinar di jiwanya

Titip rinduku lewat gagang sapu,perempuan tua perkasa yang rela menjadi debu

Bagan batu 10 maret 2019

Nb : untuk seorang perempuan tua perkasa,yang di ujung senja tetap harus berjuang mencari nafkah.ku temui hari ini ketika panas matahari hendak menghanguskan bumi.salam dariku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun