Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Darah dan Daging

6 Maret 2019   07:20 Diperbarui: 6 Maret 2019   07:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila mentari dan pagi tak lagi mau bersua,akankah siang menuai harapan,akankah terang berani menyombongkan diri.

Hanya kelam yang angkuh akan menari nari,hanya gelapnya waktu yang sudi menemani.dunia pasti akan sendiri.sunyi

Bila duka dan derita sudah bergandengan tangan,ucap setia takkan meninggalkan,masihkah mampu anggur yang memabukan,berkata angkuh hendak memisahkan

Mengapa aku yang hanya darah dan daging yang saling meng iyakan,berselimut kulit tipis yang muda terobekan,masih angkuh memandang kehidupan

Apakah aku mampu membujuk mentari dan pagi rujuk kembali,bisakah aku menceraikan duka dan derita menjauh dan saling membenci

Aku bahkan tak mampu menghidupkan mimpi di malam hari,tak mampu sekedar menghembuskan napas tanpa kuasa Ilahi.

Lalu mengapa aku masih menyombongkan diri

Bagan batu 6 maret 2019

Nb : pantaskah aku menyombongkan diri?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun