Belum masak,berarti anak anaku belum makan satu hari ini.makin kalut rasa di hatiku
Ku rogoh saku celana kerjaku,dengan setengah ragu,ku keluarkan benda berwarna coklat dan ku angsurkan kepada istriku
"Apa ini kang?,punya siapa ini kang?, darimana akang menemukanya?"berondongan pertanyaan dari istriku,membuat aku gugup gelagapan
"Aku menemukanya di jalan,bu,tidak ada orang yang lewat lagi atau datang mencarinya,setelah ku tunggu tidak ada yang datang mencari, akhirnya ku bawa pulang"jawabku berusaha meyakinkan
"Tapi ini bukan milik kita kang,kita tak berhak memakainya"potong istriku
Aku tak mampu menjawab.ku pandangi satu persatu wajah wajah polos anak anaku.wajah yang ingin segera makan,karena perut sudah merintih kelaparan
"Coba periksa isinya kang,mana tahu ada surat atau tanda pengenal di dalamnya?"suara istriku bagai perintah yang tak mungkin aku bantah
Dengan perlahan dan hati hati, ku buka dompet warna coklat yang ku temukan tadi
Astaga...isinya berlembar lembar uang kertas seratus ribuan,uang sebanyak itu belum pernah kami miliki,bahkan untuk menghayalkanyapun kami tak berani
"Tidak ada surat apa apa di dalamnya,hanya uang ini yang ada"tercekat suaraku ketika bicara,membayangkan lapar perut anak anaku
"Tapi ini bukan uang kita kang,kita tak boleh memakainya,biarlah kita miskin dan kelaparan,tapi kita tak pernah mencuri hak orang"suara istriku yang berubah tegas,seakan tahu isi jalan pikiranku