Mohon tunggu...
Fitra Arifin
Fitra Arifin Mohon Tunggu... -

WNI yang sedang jadi TKI di negeri kangguru. Suka menulis macam-macam, jadilah tulisan yang campur dengan tema gado-gado.. Silaturahmi di https://kangfitra.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Boss Vs Leader

3 November 2012   09:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:02 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(pict from: public.fotki.com) Pada suatu pagi, keluarga kecil kami sarapan pagi di sebuah hotel. Saat istri saya mengambil makanan ada seorang bapak usia paruh baya berbicara kepada seorang waitress dan meminta mangkok yang lebih besar untuknya. Tidak ada yang istimewa dalam permintaannya namun yang menarik perhatian istri saya saat itu adalah cara beliau meminta. Si Bapak tersebut meminta dengan nada memerintah dan  gesture tubuh yang mengintimidasi…tanpa rasa hormat terhadap waitress tersebut. Pada saat menunggu pun beliau berdiri dengan gaya seorang raja yang kesal menunggu punggawanya datang. Pada saat check out kebetulan saya berbarengan dengan beliau, mulanya saya tidak memperhatikan pembicaraan mereka namun ternyata si Bapak tersebut sedang bersitegang dengan resepsionis hotel. Rupanya beliau meminta perlakukan istimewa untuknya dan berkata pada resepsionis, “…seharusnya ini kan sebagai bagian dari apresiasi kalian…bla…bla..bla..”.  Apresiasi?... Koq apresiasi diminta sih?... Haduh…saya mulai berpikir negatif sama orang ini, kelihatannya beliau orang yang selalu minta dihormati…tanpa mau menghormati orang lain. Reaksi dari kedua peristiwa itu bisa ditebak, si waitress dan resepsionis meskipun tetap melayani namun dengan ekspresi wajah yang kesal. Dari gayanya memang terlihat beliau seorang boss…tapi yang pasti bukanlah seorang leader. Jadi teringat kisah tentang seorang Matsushita, pendiri dan CEO brand elektronik terkenal asal Jepang Panasonic. Pada suatu malam beliau mengajak rekan kerja dan kolega makan malam di suatu restoran dan menu saat itu adalah steak. Beliau hanya menghabiskan setengah dari steak tersebut dan kemudian meminta pelayan memanggil si juru masak. Setelah si juru masak ada dihadapannya, Matsushita berkata dengan perlahan,”Mohon maaf, steak masakan anda enak sekali dan tidak ada masalah apapun. Hanya saja saya sudah tua dan tidak sanggup menghabiskan steak ini seluruhnya, jadi saya mohon maaf karena piring saya masih bersisa”. Bayangkan, seorang CEO perusahaan raksasa masih mau repot-repot meminta maafpada seorang juru masak karena makanannya tidak habis. Tidak heran dengan kepribadian yang seperti itu Matsushita menjadi teladan atas kepemimpinannya. Seseorang bisa saja menempati posisi tertentu yang memiliki bawahan. Itu berarti dia menjadi pemimpin secara struktural (boss), namun belum tentu menjadi seorang pemimpin di hati orang-orang yang dipimpinnya (leader). Ada perbedaan besar antara boss dan leader seperti tertulis dibawah ini yang saya dapat dari seorang senior saya saat dilantik menjadi ketua di salah satu organisasi. A different… A Boss drives his men…A Leader inspires them. A Boss depends on authority…A Leader depends on good will. A Boss evokes fear…A Leader gains love. A Boss says “I”…A Leader says “we”. A Boss shows who is wrong…A Leader shows what is wrong. A Boss knows how it is done…A Leader knows to make it done. A Boss demands respect…A Leader commands with respect. Tidak mudah memang untuk menjadi seorang leader, namun kalimat-kalimat di atas cukup memberi kita batasan jika kita ingin menjadi pemimpin di hati orang-orang yang dipimpin.  Saya sendiri cukup beruntung karena selama bekerja banyak melihat mentor dan atasan yang benar-benar seorang leader, dan saya berterimakasih banyak atas pelajaran dan pengalaman yang mereka bagi dengan saya. Semoga kita bisa menjadi seorang ‘true leader’ dan bukan hanya sekedar menjadi ‘boss’. #dipublikasikan juga di https://kangfitra.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun